Saya sangat suka melihat wanita memakai jilbab,
karena selain dapat menutup aurat juga dapat menjaga dari pandangan mata untuk
dapat memelihara amanahnya. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus menjaga
pandangan mata ini
mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Baru selangkah
keluar rumah sudah ada cobaan visual untuk mata saya. Hanya dua arah yang bisa
membuat saya tenang, menatap ke atas langit atau menunduk ke tanah.
Astaghfirullah... “mengapa tidak ditutup auratnya?” begitu gumamku dalam hati
dan sering pula aku memperingatkan mereka lewat kata menjadi kalimat, namun
mereka hanya berkata “iya” saja (masuk kuping kiri keluar kuping kanan), bahkan
ada yang tidak mempedulikan. Tapi memang mungkin mereka belum mendapat petunjuk
hidayah dari Tuhan. Yang penting aku sudah mengingatkan.
Jadi kemana lagi mata ini harus memelihara pandangannya? Kalau berbicara nafsu,
jelas sekali pasti laki-laki suka. Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini
dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan di sekitar saya yang
membuat saya tenang dengan pandangan. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai
objek pemuas mata. Sesungguhnya mereka adalah sosok yang anggun mempesona,
kalau dipandang bikin sejuk di mata damai di hati. Bukan paras yang membuat
visualisasi ini menjadi panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran-pikiran
negatif dan hatipun akhirnya menjadi keras. Sebagai seorang manusia yang punya
fitrah dihormati dan dihargai semestinya muslimah yang tidak berjilbab malu.
Dan kesimpulannya adalah rasa dihormati dan dihargai dari seorang wanita akan
berkurang apabila dia semakin memperlihatkan auratnya. Bahkan kasus yang paling
mengerikan dan tidak diharapkan adalah terjadinya tindak kekerasan dan
pelecehan seksual. Karena di mata lelaki (yang zholim) rasa dihormati dan harga
diri mereka sudah berkurang dengan terbukanya aurat mereka yang diperlihatkan
Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin
banyak yang menjawabnya "lelaki". Tapi bukan itu? Kalau begitu betapa
tersiksanya menjadi seorang lelaki normal dan yang mencoba menahan pandangannya
di jaman sekarang ini. Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak
ada yang jual. Orang pasti akan beli kalau ada yang menawarkan. Apalagi gratis,
pasti semua orang akan berebut. Nah apa bedanya dengan wanita yang menawarkan
penampilan auratnya pada
khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat pasti penasaran. Begitulah
keseharian banyak pria harus menahan penyiksaan cobaan pada
mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Apakah lelaki
harus menikmatinya...? ya Alhamdulillah kalo di kampus pandangan ini bisa
dipelihara, tapi kalo di tempat lain. saya sungguh takut dan khawatir. Saya juga
sangat prihatin apabila melihat wanita (kalau di kampus) yang biasanya kalau
bertemu saya memakai jilbab, tapi ketika di luar kampus jilbabnya dilepas.
Apakah memakai jilbab hanya menjadi formalitas untuk bisa masuk kampus dan
menerima ilmu. Kalau mereka tidak ikhlas, apakah ilmu yang dituntutnya akan
masuk dalam pengetahuan mereka? Sungguh sulit. Bagaimana nanti saya
mempertanggungjawabkan kegunaan mata ini? sungguh dilema yang berkepanjangan
dalam hidup.
Allah
Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,
Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah saya sering berdiam diri, males
keluar, menarik diri, (tapi tidak selamanya, kalau ada yg harus pekerjaan saya lakukan membuat saya keluar apa salahnya selama pandangan
ini tetap dijaga) duduk di depan komputer ngerjain tugas, belajar dan membaca
buku2 yg bermanfaat, karena saya hanya ingin menahan pandangan mata ini.
Biarlah begini daripada menerima tawaran dosa, dan saya tak bisa pertanggungjawabkan
nantinya di akhirat. Jadi tak salah juga bukan? kalau sekarang saya paling
malas diajak bepergian ke mall, jjs, kafe, pantai, dan ke manapun tempat yang selalu menampilkan aurat yg
seharusnya
ditutupi untuk memelihara
pandangan mata ini. Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya
ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan
bingung mau bagaimana lagi. Bagi anda para wanita apakah akan selalu
memperlihatkan sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan? pikirkanlah mana
yang baik dan mana yang buruk. So, saudaraku muslimah berjilbablah, tapi juga
dengan berjilbab yang beretika yang baik dan benar, jangan hanya sekedar nempel
nutupin rambut doank tapi masih terlihat walau transparan ... karena wanita yang
berjilbab sempurna itu sungguh lebih nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona
dan tentunya sejuk dimata lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar